Pengertian Inflasi Serta dampaknya terhadap Perekonomian Indonesia


Pada halaman ini akan dibahas mengenai Pengertian Inflasi Serta dampaknya terhadap Perekonomian Indonesia. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.


A. Pengertian Inflasi

Inflasi merupakan suatu keadaan dimana harga suatu barang naik secara terus menerus, atau terjadinya penurunan nilai mata uang di dalam negeri. Inflasi sendiri memiliki dampak positif dan dampak negatif diantanya sebagai berikut :
1.      Dampak Positif Inflasi
a.       Peredaran / perputaran barang lebih cepat.
b.      Produksi barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah.
c.       Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi.
d.      Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikan pendapatan kecil.
2.      Dampak Negatif Inflasi
a.       Harga barang-barang dan jasa naik.
b.      Nilai dan kepercayaan terhadap uang akan turun atau berkurang.
c.       Menimbulkan tindakan spekulasi.
d.      Banyak proyek pembangunan macet atau terlantar.
e.       Kesadaran menabung masyarakat berkurang.

B.     Cara Mengatasi Inflasi

                 Nah sobat, di atas sudah dijelaskan apa itu inflasi dan dampak positif negatifnya kan. sekarang kita masuk ke Bagaimana cara mengatasi inflasi, mungkin dari sobat-sobat sudah ada pandangan mengenai cara mengatasi inflasi, kalau belum ayook kita lanjutkan bacanya. Usaha dalam mengatasi terjadinya inflasi harus dimulai dari penyebab terjadinya inflasi terlebih dahulu supaya dapat dicari jalan keluarnya. Nah, secara teoritis untuk mengatasi inflasi relatif mudah, yaitu dengan cara mengatasi pokok pangkalnya, yaitu mengurangi jumlah uang yang beredar.

dampak inflasi
Inflation
Berikut ini kebijakan yang diharapkan dapat mengatasi inflasi:
1.    Kebijakan Moneter
                           Merupakan segala kebijakan pemerintah di bidang moneter dengan tujuan menjaga kestabilan moneter untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kebijakan ini meliputi diantaranya :
a.     Politik diskonto, dengan mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikan suku bunga bank, hal ini diharapkan permintaan kredit akan berkurang.
b.    Operasi pasar terbuka, mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menjual SBI.
c.   Menaikan cadangan kas, sehingga uang yang diedarkan oleh bank umum menjadi berkurang.
d.  Kredit selektif, politik bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat pemberian kredit.
e.   Politik sanering,yaitu pemotongan daya beli masyarakat dengan memotong nilai uang yang ada.
2.  Kebijakan Fiskal
                   Merupakan yaitu suatu kebijakan pemerintah dengan mengarahkan perekonomian negara melalui pendapatan atau pengeluaran yang diperoleh dari pajak. Kebijakan fiskal sendiri meliputi :
a.     Menaikkan tarif pajak, dengan tujuan masyarakat dapat menyetor uang lebih banyak kepada pemerintah sebagai bukti pembayaran pajak.
b.     Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
c. Mengadakan pinjaman pemerintah, misalnya pemerintah memotong gaji pegawai negeri 10% untuk ditabung, ini terjadi pada masa orde lama.
3.    Kebijakan Non Moneter 
     Merupakan suatu kebijakan pemerintah dengan menaikkan produksi, peningkatan upah buruh dan pengawasan harga. Kebijakan ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.   Menaikan hasil produksi, Pemerintah memberikan subsidi kepada industri untuk lebih  produktif dan menghasilkan output yang lebih banyak, sehingga harga akan menjadi turun.
b.   Pengawasan harga, kebijakan pemerintah dengan menentukan harga maksimum bagi barang- barang tertentu.
Dalam:

Share:


Anda Juga Bisa Baca

Copyright © SEPIL. My Simple Template: Simple Template Design