Perbedaan Pengertian Budaya Politik Parokial Dan Partisipan


Pada halaman ini akan dibahas mengenai Perbedaan Pengertian Budaya Politik Parokial Dan Partisipan. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.


Dalam pelaksanaan bernegara hampir tidak ada negara yang murni melaksanakan politik parokial atau partisipan. Pada umumnya masyarakat memiliki pola berfikir masing-masing terhadap cara berpolitik yang menurut mereka sefaham dengan pola fikir mereka sebagai warga dari suatu negara. Perbedaan Pengertian budaya politik parokial dan partisipan mampu dimengerti namun dalam prakteknya sebagian besar tidak menjalankan sebagaimana mestinya karena berbenturan dengan aturan atau pengaruh masyarakat yang memiliki pola fikir berbeda-beda dalam menrespon pola atau sistem politik yang berjalan. Secara umum pengertian budaya politik partisipan adalah suatu budaya berpolitik yang menunjukkan dalam suatu kondisi masyarakat memiliki suatu bentuk kesadaran bahwa mereka memiliki peran penting sebagai pelaku politik. Budaya politik partisipan adalah kondisi dalam suatu masyarakat dalam budaya berpolitik yang mengerti bahwa sebagai individu berstatus warga negara harus mampu memberikan perhatian pada sistem politik. Sedangkan Budaya politik parokial adalah tipe budaya untuk berpolitik yang dinilai paling rendah. Di dalam budaya politik parokial masyarakat tidak dinilai bahwa mereka memiliki hak sebagai warga dari suatu negara, gaya politik parokial mengutamakan perasaan lokalitas.



Perbedaan Pengertian Budaya Politik Parokial Dan Partisipan

Perbedaan budaya politik parokial dan partisipan yang terjadi di masyarakat.

Dalam pelaksanaannya budaya politik parokial dan partisipan sangat bersebrangan. Ciri-ciri dan praktek pelaksanaannya sangat berbeda. Pengertian budaya politik parokial dan partisipan bisa diterjemahkan ke dalam cici-ciri dari masing-masing budaya politik tersebut yang sangat berbeda jauh.

Ciri-ciri budaya politik partisipan yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan bermasyarakat dan berpolitik ada beberapa ciri dari tipe budaya politik partisipan yaitu :
  • Kesadaran politik yang tinggi
Dalam lingkungan masyarakat yang menganut budaya politik partisipan, memiliki kesadaran politik yang sangat tinggi, peka akan perkembangan politik, memantau dan kristis dalam menganalisa setiap keputusan politik yang dikeluarkan oleh pelaku politik dalam pemerintahan.
  • Masyarakat dianggap sebagai memiliki peranan penting dalam kehidupan berpolitik.
Dalam kehidupan budaya politik partisipan, seseorang dianggap sebagai anggota aktif dalam kehidupan berpolitik, memiliki peran besar dalam setiap keputusan berpolitik.
  • Masyarakat memiliki hak politik yang sama.
Masyarakat dianggap memiliki hak politik yang sama, masyarakat mampu menerapkan dan menggunakan hak-hak politiknya, mampu mempengaruhi setiap keputusan atau perubahan sistem politik.
  • Hubungan warga negara dengan pemerintah bersifat harmonis
Dalam budaya politik partisipan, hubungan warga negara dan pemerintah yang menerapkan sistem politik dan pengambil keputusan memiliki hubungan baik, pemerintah mampu menerapkan hubungan demokratis dengan warga negaranya, masyarakat memantau setiap perkembanga politik yang diberlakukan termasuk menilai setiap keputusan yang dibuat.
  • Peran aktif masyarakat dalam kehidupan politik sangat tinggi.
Masyarakat memiliki peran aktif dalam suatu kehidupan berpolitik yang diterapkan dalam suatu negara. Masyarakat sangat kritis terhadap setiap keputusan yang diambil dalam menjalankan pemerintahan.
  • Masyarakat mendapat kesempatan menilai dan merubah keputusan politik
Masyarakat mampu memberi input atau masukan dalam kehidupan berpolitik, masyarakat kritis dan bisa mengajukan keberatan apabila terdapat suatu keputusan yang dianggap tidak adil.
  • Peran aktif masyarakat dalam menerima dan menolak keputusan politik
Masyarakat selalu memantau setiap keputusan dan perkembangan politik, mampu menerima keputusan yang dianggap memberi perubahan baik dalam bernegara dan mengajukan keberatan apabila terdapat keputusan yang dianggap tidak adil bahkan merugikan dalam berkehidupan bernegara.
  • Masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi dalam berpolitik
Dalam budaya politik partisipan masyarakat dinilai memiliki kesadaran tinggi dalam sistem politik. Masyarakat peka dalam setiap perkembangan politik yang berlaku dalam suatu negara.
Berikut adalah beberapa ciri dari politik parokial. Ciri-ciri budaya politik parokial ditunjukan oleh :
  • Faktor orientasi terhadap sistem politik dalam objek umum, objek input, objek output, dan sebagai pribadi partisipan aktif untuk pengetahuan dan keterlibatan mendekati nilai nol.
  • Budaya politik parokial tidak menampilkan harapan dari sistem politik yang berlaku.
  • Politik parokialisme murni berasal dari sistem tradisional sederhana.
  • Politik parokial dalam sistem politik tidak menampilkan perubahan ke arah lebih baik dan bersifat  normatif.
  • Peran politik dari masyarakat dilakukan dengan bidang lain.
  • Tidak terdapat peran masyarakat dalam politik.
  • Budaya politik parokial menunjukan ketidakhadiran harapan terhadap perubahan untuk sistem politik yang sehat.
  • Sistem politik parokial lebih bersifat afektif daripada kognitif
  • Tidak ada minat masyarakat terhadap kegiatan politik, kehadiran masyarakat hanya sebatas keterkaitan profesi
  • Masyarakat tidak mengharapkan perubahan apa pun dari proses politik

Perbedaan tipe budaya politik parokial dengan budaya politik partisipan

Dalam pelaksanaannya praktek budaya politik parokial dengan praktek budaya politik partisipan sangat berbeda. Perbedaan  Pengertian budaya politik parokial dan partisipan dapat diterjemahkan secara singkat ke dalam tipe praktek pelaksanaannya dalam kehidupan masyarakat :
  • tipe parokial
tipe budaya politik parokial adalah orientasi cara berpolitik sebagai individu dan masyarakat yang masih sangat rendah. Hanya terpaku pada satu lingkup yang kecil atauu wilayah yang sempit. Seorang warga negara sebagai individu tidak mengharapkan perubahan apapun dari sistem politik yang berjalan. Dalam tipe politik parokial tidak ada peranan politik yang bersifat khas atau mandiri. Pola berpolitik ini biasanya terdapat dalam masyarakat yang memegang teguh cara-cara tradisional dalam kehidupannya.
  • tipe Partisipan
tipe partisipan merupakan tipe budaya politik yang ideal dimana sebagai individu dan masyarakat telah memiliki kesadaran, perhatian dan mengamati pola berpolitik pemerintah yang sedang dijalankan. Individu dan masyarakat sudah mampu memainkan peran dalam berpolitik, peran ini dijalankan  baik dalam proses input yaitu memberikan dukungan atau sebaliknya berupa protes atau tuntutan terhadap sistem politik yang dianggap bersebrangan. Masyarakat juga memiliki peran dalam proses output yaitu melaksanakan, mengkritik dan menilai terhadap kebijakan keputusan politik pemerintahan.
Dari penjelasan tipe pelaksanaan tersebut, pengertian budaya politik parokial dan partisipan sangat berbeda, kedua pola ini tidak mudah diaplikasikan dengan utuh dalam masyarakat. Perlu campurtangan antara pelaksana politik dan masyarakat sebagai warga negara.  

Praktek budaya campuran

Dalam prakteknya  terdapat tiga pola berpolitik yaitu budaya politik parokial, budaya politik partisipan dan budaya politik kaula. Pengertian budaya politik parokial dan partisipan menurut Almond & Verba, ketiga tipe politik bisa dikategorikan ke dalam tiga bentuk budaya politik yaitu

1. Budaya Politik Parokial Subjek

Bentuk budaya campuran atau subjek dan parokial, merupakan peralihan atau perubahan pola budaya parokial menuju pola budaya politik subjektif atau pemerintahan yang sentralistik. Budaya ini biasa terdapat dalam bentuk kerajaan, seperti kerajaan-kerajaan di Rusia, Jerman, Afrika dan Turki.


2. Budaya Politik Partisipan Subjek
Bentuk budaya politik campuran subjek partisipan adalah peralihan atau perubahan dari budaya subjek yaitu pemerintahan yang sentralistik ke arah budaya partisipan yang demokratis. Negara yang menerapkan budaya campuran ini antara lain Prancis, Italia dan Jerman.

3. Budaya Politik Parokial dan Partisipan
Bentuk budaya politik campuran parokial dan partisipan ini adalah peralihan atau perubahan dari budaya politik parokial menuju ke arah budaya politik  partisipan. Tipe budaya campuran parokial dan partisipan ini terdapat di banyak negara berkembang yang sedang membangun sistem politik.

Meski demikian, Perbedaan pengertian budaya politik parokial dan partisipan terhadap norma-norma struktural yang dijalankan biasanya bersifat partisipan. Demi keselarasan masyarakat menuntut suatu budaya politik partisipan. Hal ini sering menimbulkan perbedaa pengertian budaya politik parokial dan partisipan karena ketimpangan antara struktur politik yang menghendaki sifat politik partisipan bersebrangan dengan budaya alami yang masih memiliki karakter parokial.

Dalam:

Share:


Anda Juga Bisa Baca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © SEPIL. My Simple Template: Simple Template Design