Pada halaman ini akan dibahas mengenai Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya budaya demokrasi di sekolah . Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.
Budaya demokrasi yang ada di sekolah terbentuk karena adanya kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh siswa di dalam lingkungan sekolah baik dalam kegiatan belajar, organisasi, dan aktivitas di sekolah. Dibawah ini adalah penjelasan dari terbentuknya budaya demokrasi, yaitu:
Adapun faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan demokrasi di sekolah antara lain:
a. Tersedianya wadah pembelajaran berorganisasi bagi siswa di sekolah, seperti OSIS, PRAMUKA, dan PASKIBRA.
b. Adanya keleluasaan untuk mengemukakan pendapat pada saat musyawarah
c. Sekolah memberikan dukungan baik dari segi pendanaan kegiatan, fasilitas, dan sarana prasarana, maupun dari segi pembelajaran demokrasi , hal ini terlihat dari diberikannya materi demokrasi pada mata pelajaran PKN serta materi pembinaan kesiswaan berkaitan dengan pembelajaran demokrasi.
d. Kerjasama yang baik antar siswa dengan siswa dan antar siswa dengan sekolah dalam menyelenggarakan sebuah pemilihan disekolah.
Dalam:
sosiologi
1. Faktor Pembelajaran di Kelas
Budaya demokrasi dapat terbentuk disaat belajar di kelas, yang terjadi adalah siswa diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat. Disini guru memberikan pelajaran dengan menggunakan tanya jawab sehingga siswa mempunyai kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya masing-masing, sehingga siswa akan mempunyai rasa tanggung jawab terhadap masalah yang akan dihadapi yaitu menjawab pertanyaan guru. Dalam belajar pun akan tercipta sifat kerjasama/gotong royang antara siswa satu dengan siswa lainnya. selain belajar dengan guru siswa di kelas juga dapat membentuk budaya demokrasi melalui pemilihan ketua kelas serta memilih siswa-siswa yang harus bertanggung jawab di kelas tersebut.2. Faktor Organisasi
Begitu organisasi didirikan, pembentukan budayanya pun dimulai. Pembentukan badan organisasi terjadi tatkala anggota organisasi belajar menghadapi masalah, baik masalah yang menyangkut perubahan-perubahan eksternal, maupun masalah internal yang menyangkut persatuan dan keutuhan organisasi. Di dalam organisasi terdapat juga budaya demokrasi yang berbentuk pemilihan ketua OSIS yang seluruh siswa di berikan kesempatan untuk memilih ketua OSIS, disini siswa dapat melatih cara berdemokrasi yang baik dan benar. Selain itu didalam organisasi tentunya mempunyai masalah-masalah yang harus diselesaikan, untuk menyelesaikan masalah-masalh tersebut harus adanya musyawarah yang dilakukan oleh seluruh anggota OSIS, dari musyawarah tersebut maka siswa mampu membentuk budaya demokrasi yang ada didalam sekolah. Organisasi juga dapat melatih siswa dalam bertanggung jawab atas tugas yang sudah diterima dari sekolah, sehingga siswa mempunyai rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.3. Aktivitas di Sekolah
Kegiatan atau aktivitas yang dilakukan di sekolah juga bisa termasuk budaya demokrasi, misalnya musyawarah, upacara bendera, tidak membeda-bedakan teman, sikap anti kekerasan, menghargai pendapat teman meskipun pendapat itu salah dan mengikuti tata tertib di sekolah. Karena dengan adanya aktivitas yang ada disekolah maka akan terjadi masalah dan akan terjadi musyawarah anata siswa dengan siswa dan guru dengan siswa. Musyawarah dapat di bentuk karena adanya masalah-masalah yang ada di sekolah yang harus siswa selesaikan, maka terjadilah bentuk budaya demokrasi di sekolah. Aktivitas sekolah ini terjadi pada saat siswa sedang melakukan kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti istirahat, sholat bersama, upacara dan kegiatan lainnya.4. Faktor dari Diri Siswa
Faktor dari diri siswa juga dapat membentuk budaya demokrasi, seperti tidak membeda-bedakan teman, mengemukakan pendapat, dan mengikuti kegiatan siswa di sekolah, awal mula siswa melakukan kegiatan yang ada di sekolah serta melakukan aktivitas disaat belajar. semua itu tercipta dari diri siswa atau keinginan dari siswa itu sendiri.Adapun faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan demokrasi di sekolah antara lain:
a. Tersedianya wadah pembelajaran berorganisasi bagi siswa di sekolah, seperti OSIS, PRAMUKA, dan PASKIBRA.
b. Adanya keleluasaan untuk mengemukakan pendapat pada saat musyawarah
c. Sekolah memberikan dukungan baik dari segi pendanaan kegiatan, fasilitas, dan sarana prasarana, maupun dari segi pembelajaran demokrasi , hal ini terlihat dari diberikannya materi demokrasi pada mata pelajaran PKN serta materi pembinaan kesiswaan berkaitan dengan pembelajaran demokrasi.
d. Kerjasama yang baik antar siswa dengan siswa dan antar siswa dengan sekolah dalam menyelenggarakan sebuah pemilihan disekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar